21.45.
Sebuah kuapan lolos dari mulutku. Ini masih terlalu dini, bagiku, untuk pergi ke alam mimpi. Biasanya hingga matahari terbit lagipun aku masih terjaga. Tapi entah kenapa hari ini mataku terasa berat. Seolah langit malam menimpa indera penglihatanku dengan gelap.
Air mata kantuk mengumpul, sesekali menetes dari ujung mataku yang lelah. Cairan yang mengaliri pipiku seperti memberi tahu bahwa sang mata sudah lelah membantuku menghadapi dunia.
Napasku mulai melambat. Ritmenya semakin tenang beraturan, begitu juga jantungku yang kini berdetak nyaman. Kutarik napasku dalam-dalam. Udara yang kutarik berefek seperti obat bius. Terasa melegakan meskipun di sisi lain terasa berat.
Jendela duniaku semakin menyempit. Pandanganku semakin buram dan tak terfokus. Kemudian mereka mulai menutup tanpa komando.
Sekujur tubuhku terasa rileks dan ringan, tak ada lagi berat yang membebani raga duniaku. Kemudian kesadaranku semakin menjauh, terbang membawaku ke dunia mimpi.
Selamat… malam….